Minggu, 08 Mei 2016

Binalnya Mahasiswa

ClickHere

Aku ikut dalam program pertukaran tenaga pengajar antara universitas dimana aku bekerja sengan satu universitas negeri di ibu kota. DIsana aku mempelajari mengenai bagaimana mengembangkan kurikulum untuk satu matakuliah, persiapan bahan bacaan wajib bagi para mahsiswanya serta semua alat bantu yang diperlukan untuk melaksanakan satu sesi perkuliahan. Selain itu aku juga mendpat tugas untuk membawakan satu tpoik mata kuliah dibawah bimbingan dosen senior dari universitas tersebut. Kebanyakan mata kuliahku sore hari, sehingga dari pagi sampai sore aku mengerjakan proses belajar yang ditugaskan padaku. Karena sore hari kluiahnya, maka berkahirnya kuliah itu sekitar waktunya makan malam. Biasanya setelah aku menyelesaikan tugas mengajar, aku santai di kanton. Kantin fakultas dimana aku bertugas cukup lengkap menyadiakan makanan dan minuman, juga fengan tarif mahasiswa. Malam itu, kantin sepi pengunjung. Kebetulan hujan sedang mengguyur dengan derasnya. Ketika aku memasuki kantin, mataku tertumbuk pada sesosok figur prempuan muda, abg lah kuperkirakan. Rambut terurai sebahu, ada poni menutupi dahinya, mata yang indah, bibir mungil, hidung mancung dan yang menarik adalah di atas bibir mungilnya, tampak kumis yang agak menebal. Wah, napsu besar ni abg, pikirku. Kulitnya tidak putih, agak gelap, tapi menambah sesnualnya prempuan abg ini. Dia mengenakan "seragam" mahasiswa, t shirt ketat, jins yang juga ketat dan spatu santai. Selesai membayar makanan yang kupesan, aku membawa nampanku yang berisi makanan dan minuman menuju ke meja dimana prempun abg it duduk. "Boleh aku duduk disini ya", tanpa menunggu jawabannya, aku meletakkan nampanku didepannya, terus aku menarik kursi dan duduk didepannya. Aku menatap wajah cantik itu yang sepertinya sedang melamun menatap ke jendela. Mataku kembali tertumbuk pada tonjolan toket yang membusung didadanya. Toge juga ni anak, pikirku. "Lagi ngelamun ya, makannya udah?" sapaku. "Udah pak, dari tadi, Ayu nunggu ujan ni gak reda2". " "O Namanya Ayu toh, sesuai dengan orangnya ayu, cantik", gombalku keluar. Dia hanya tersenyum "Bapak bisa aja. Bapak dosen baru ya, Ayu belon pernah liat sebelumnya". Ayu baru masuk kuliah tahun ini, jadi umurnya masih gak jauhlah seperti umur anak SMU. Aku menerangkan posisiku di universitas tersebut sambil melahap makananku. Singkat kata, makanan yang kupesan sudah bermigrasi dari piring ke perut. Sambil melaksanakan proses migrasi makanan tersebut, aku ngobrol saja dengan Ayu, dia menyenangkan untuk diajak ngobrol, nyambung ngomongnya. "Aku dah selesai ni, kamu mo nunggu tersu disini?" "Bapak nawarin mo nganterin ya". "Buat prempuan secantik kamu apa sih yang enggak". Aku mengajak dia ke mobilku, menerjang hujan yang masih deras. Agak basah bajunya. "Wah pak, masi deres nih, gak apa nyetir ujan deres gini". "Ya udah kita ngobrol ja di mobil menunggu ujannya kecilan. Pindah ke jok blakang yuk". Sambil merangkak aku pindah ke jok belakang, Ayu mengikutiku. Ke2 kursi depan kemajukan maksimal sehingga agak longgarlah ruang dikursi belakang. Ayu dduduk merapat ke badanku. "Dingin pak". "Sini aku angetin". Kebetulan nih, bisa melancarkan jurus pamungksku karena napsuku dari tadi dah berkobar2 melihat toketnya yang montok. Tanganku kulingkarkan ke pundaknya dan memeluknya. Ayu menyandarkan kepalanya kepundakku. "Yu, toket kamu besar gitu, sering diremes2 ya". "Ih bapak, daitadi ngeliatain toket Ayu trus, ntar napsu lo". "Udah Yu". Aku memegang dagunya, kutolehkan wajahnya kearah wajahku. Ayu memejamkan matanya. Segera kucium lebut bibirnya yang merekah. Ayu menyambut ciumanku dengan menjulurkan lidahnya kedalam mulutku. Segera ciuman lembut menjadi ciuman yang panas, lidah kami saling membelit, kami saling melumat bibir. Tanganku juga tidak tinggal diam, segera kumanfaatkan kesempatan untuk meraba toketnya, terasa kenceng sekali. Rabaan kemudian berubah menjadi remasan. ayu melenguh ketika toketnya kuremas2 dengan gemasnya. "Paah...", dia memanggilku Pah. "Kenceng banget toket kamu Yu". Aku memegang tanganku dan kuletakkan di selangkanganku. Segera Ayu meremas selangkanganku. kon tolku dah mengeras dari tadi menjadi makin keras. "Ih pah, besar ya papah punya". "Mangnya Ayu blon perna ngeliat yang besar". "Ngeliat yang besar sering pah, tapi gak yang sebesar punya papah". Ayu menjadi agresif, ikat pinggangku dibukanya, ritsluiting clanaku diturunkannya, dan dia merogoh masuk ke dalam CDku, langsung menremas kon tolku. kon tolku langsung menggeliat mencapai ukuran kmaksimalnya. "Wah besar banget pah, panjang lagi. Ayu blon prena ngerasain yang sebesar papah punya". "Mau ngerasain Yu". "Mau banget pah". Wah liar juga ni prempuan abg, kayanya dah pengalaman juga urusan sahwat, padahal umurnya masi sangat abglah. "Wah dah pengalaman ni Yu, biasanya ma siapa?" "Ma cowok Ayu pah". "Terus sekarang kok mau ma aku". "Kata temen2 Ayu, maen ma lelaki yang jauh lebi tua, lebi nikmat". "Mangnya cowok kamu sepantaran kamu ya". "enggak juga si, dia dah lulus dan udah kerja". "Terus napa kok mau juga ma aku". "Ayu tertarik ma papah, papah ganteng dan atletis sekali, gak gendut kaya lelaki seumuran papah". Ayu mulai mengocok kon tolku, mula2 pelan, lama2 makin cepet. "Yu sepongin dong, aku pengen ngerasain sepongan kamu". ayu menundukkan mulutnya kearah palkon ku, dijilatinya lubang kencingnya, lehernya, terus turun kearah pelerku. Kantong pelerku diciumnya dan diemut2nya sembari terus mengocok2 kon tolku. Karena celanaku hanya diturunkan sampe lewat dengkul, ruang gerak Ayu menjadi terbatas, tapi aku menikmatinya, palagi ketika mulutnya kembali keatas menunu ke palkonku, dan dimasukkannya palkonku kemulutnya. Selanjutnya dia mengemut dengan keras dan muali mengeluar masukkan palkon ku dimulutnya, Hanya sepertiga dari kon tolku yang tertampung dimulut mungilnya, tapi sepongannya bener2 luar biasa, kon tolu serasa disebot2 dengan kerasnya, bibirnya kuat sekali mencengkeram batangnya, dan dia mengeluar masukkan palkonku dimulutnya dengan sedotan dan cengekraman bibirnya itu. "Yu nikmat banget deh, aku blon perna ngerasain sepongan senikmat sepongan kamu". Cukup lama Ayu menyepongin kon tolku sambil terus mengocok2 batangnya. Aku mengelus-elus rambutnya ketika mulutnya memompa kon tolku. "Pah, lama banget gak ngecret2, mulut Ayu pegel nih, yang bawah jadi gatel nih pah". Ayu melepaskan kon tolku dari mulutnya, dia membuka jinsnya dan menurunkan sekaligus dengan CDnya, karena gelap aku gak bisa melihat jembutnya yang kuduga lebat itu. Dia segera memposisikan dirinya menduduki kon tolku kearah depan membelakangiku. Palkonku dipegangnya dan diarahkan ke arah me meknya yang dah basah. Terasa sekali bibir me meknya mencaplok palkonku. Terasa sekali jepitan bibir me meknya yang jauh lebi kencang dari jepitan bibir atasnya, Ayu menekan badannya pelan2 kebawah, sehingga kon tolku secara perlahan menyelinap masuk dikit demi sedikit. Terasa sekali dinding me meknya berdenyut meremas2 me meknya, Ayu mulai dengan gerakan memompa, sehingga kon tolku sedikit demi sedikti amble kedalam me meknya. Ayu makin liar memompa kon tolku dengan me meknya, dia mulai melenguh keenakan. "Pah gede banget kon tol papah de. me mek Ayu sampe harus menganga lebar sekali supaya bisa ngemut kon tol papah semuanya. Kerasa banget deh pah, gesekan kon tol papah ke me mek Ayu, me mek Ayu sam[pe sesek rasanya kemasukan kon tol segede papah punya". Dia terus saja mengenjotkan badannya turun naik sehingga kon toliku ambles tertelan me meknya yang terasa sangat peret dikon tolku. "Papah nikmat gak ngen totin Ayu". "Nikmat banget Yu, aku belon perna ngerasain me mek seperti me mek kamu, empotannya juga kerasa banget". Aku meremes toket montoknya yang masi tertutup bra dan tshirtnya. Tanganku menyusup kebalik t shirtnya kemudian merayap kearah atas sampe ketemu branya. Tshirtnya kuangkat kerahan atas, sehingga tanganku bisa menyelip kedalem branya dan meremas langsung isinya. Pentilnya yang lumayan besar dah keras, kuplintir2 sehingga Ayu makin melenguh keenakan. Ayu makin liar menggerakan badannya, sampai akhirnya, "Pah, nikmatnya". Terasa me meknya makin berdenyut meremas kon tolku. Ayu dah klimax. "Papah belonan ya, kurang asik ya pah ngen tot dimobil. Papah mo nerusin dimana?" "Ke hotel tempat aku nginep yuk, kamu dicariin gak". "enggak pah, Ayu kos kok, yuk nerusin lagi, kalo diranjang hotel kan lebi lega tempatnya pah". Kamipun melepas lelah sejenak sambil berciuman kembali. "Enak ya pah" katanya sambil mengenakan kembali jinsnya, Aku merapikan celanaku, kebetulan ujan dah mulai mereda. Mobil meninggalkan tempat parkir dan memebelah ujan rintik menuju kearah hotelku. Hari sudah cukup larut ketika kami sampai di hotel. Di kamar hotel, aku mengambil soft drink dari minibar dan kuberikan ke Ayu, "Kamu mo mandi dulu Yu". "KIta mandi bareng ja pah, iar menghemat waktu". Ayu melepaskan semua yang menempel dibadannya. Sekarang aku bisa melihat dengan jelas betapa merangsangnya bodi Ayu. Toketnya yang besar tegak menantang dengan pentil kecoklatan yang masi mengeras, perutnya rata dihiasi dengan puser yang bentuknya oval melintang dari atas kebawah. Pinggangnya yang ramping dan pinggul yang agak membesar sehingga badannya berbentuk biola, sangat merangsang. Jembutnya yang lebat berbentuk segitiga tampak rimbun mengitari daerah yang paling nikmat dibadannya, me meknya. Pantatnya mmbulat sehingga indah sekali kalo dilihat dari samping. "Yu, kamu sempurna sekali jadi prempuan". "Ah papah bisa aja", tapi kelihatan dia senang sekali karena pujianku. Dikamar mandi kami saling mengelus, meremas, memlintir dan mengocok dibawah shower air hangat. Kemudian saling menyabuni. kon tolku sudah mengeras dengan maksimalnya. "Pah, kon tolnya perkasa banget ya, gede, panjang dan keras banget lagi. Tadi kuat banget pah, blon kluar juga, padahal dah Ayu empot2 gitu". "aku kalo man suka lama Yu". "Wah nikmat dong Ayu, all nite long ya pah". Aku memeluk dan mencium bibirnya, dia membalas pagutan bibirku sehingga kami ciuman dengan sangat bernapsu. "Pah terusin di ranjang yuk. Ayu dah pengen lagi ngerasain kon tol gede papah kluar masyuk lagi di me mek Ayu", ajaknya. Ayu berbaring disebelahku, kita ber 2 dah tlanjang bulet. toketnya kuelus2. "Yu, kamu seksi sekali", kataku merayu. Ayu hanya tersenyum, tidak menjawab rayuanku. Elusan tanganku di toketnya berubah menjadi remasan remasan halus. "Paah?. ", aku memeluknya serta mencium bibirku. Aku begitu menggebu gebu melumat bibirnya, kujulurkan lidahku kedalam mulutnya. Nafasnya menjadi cepat serta tidak beraturan. Setelah beberapa saat kami berciuman, aku menggerakkan dan menggeser badanku sehingga sekarang sudah berada di atas badannya. Ayu semakin ganas saja dalam berciuman. Dia memeluk badanku rapat2 sambil menciumiku. Kemudian ayu menciumi leherku dan terus turun kearah dadaku. Aku berdesis "Yu, sshh." Ayu terus menciumi badanku, turun ke bawah dan ketika sampai disekitar pusarku, dicium sambil menjilatinya sehingga terasa sekali kon tolku kian menegang. "Yu?..adduuh" dan ayu secara perlahan lahan terus turun dan ketika sampai disekitar kon tolku, dicium dan dihisapnya daerah sekelilingnya termasuk biji pelernya. "Ssshhh... Yu" desisku lagi. kon tolku sudah ngaceng keras sekali, mengacung ke atas. Dipegangnya kon tolku dan dikocok pelan pelan. kon tolku dimasukkannya kemulutnya. "Aaahh??", teriakku keenakan. Ayu segera menaik turunkan mulutnya pelan2 dan sesekali disedot dengan keras. "Yu.. enaak, lebi enak dari yang dimobil tadi", kataku. Ayu memutar badannya tanpa melepas kon tolku dari mulutnya. Posisi nya sekarang 69 dan ayu berada diatas badanku. me meknya yang dipenuhi jembut yang lebat kujilati. Ayu menggelinjang setiap kali bibir me meknya kuhisap. Dengan mulut yang masih tersumpal kon tolku ayu bergumam. Aku membuka belahan me meknya pelan2 dan kujulurkannya lidahku untuk menjilati dan menghisap hisap seluruh bagian dalam me meknya. Dilepaskannya kon tolku dari mulutnya sambil mengerang "paaah, oooohhh", sambil berusaha menggerak gerakkan pantatnya naik turun sehingga mulut dan hidungku masuk semuanya kedalam me meknya. "Paah.. teruss paaah". Apalagi ketika it ilnya kuhisap, gerakan pantatnya yang naik turun itu makin dipercepat sambil mengerang lebih keras "paah..teeruuss". it ilnya terus kuhisap hisap dan sesekali lidah kujulurkan masuk kedalam me meknya. Gerakan pantatnya semakin menggila dan cepat, semakin cepat dan akhirnya "paah...ayu.... nyampeee", sambil menekan pantatnya kuat sekali kewajahku. Ayu terengah engah. Perlahan lahan aku menggeser badannya kesamping sehingga ayu tergeletak di tempat tidur. Dengan masih terengah2 ayu memanggilku, "Paah.. peluk Ayu...paah " dan segera saja aku memutar posisi badanku lalu memeluknya dan mencium bibirnya. Mulutku masih basah oleh cairan me meknya. "Paah..", katanya dengan nafas yang sudah mulai agak teratur. "Apaa? Yu?. "sahutku sambil mencium pipinya. "Paah..nikmat banget ya dengan papah, baru dijilat saja Ayu sudah nyampe. "Yu sekarang boleh gak akuu", sahutku sambil meregangkan kedua kakinya. Aku mengambil ancang2 diatasnya sambil memegang kon tolku yang dipaskan pada belahan me meknya. Perlahan terasa kepala kon tolku menerobos masuk me meknya. Aku mengulum bibirnya sambil menjulurkan lidahnya kedalam mulutku. Ayu menghisap dan mempermainkan lidahnya, sementara aku mulai menekan pantatku pelan2 sehinggga kon tolku makin dalam memasuki me meknya dan bleeesss, kon tolku sudah masuk setengahnya kedalam me meknya. Ayu berteriak pelan, "Aaah paah", sambil mencengkeram kuat di punggungku. Kedua kakinya segera dilingkarkan ke punggungku, sehingga kon tolku sekarang masuk seluruhnya kedalam me meknya. Aku belum menggerakkan kon tolkuu karena ayu sedang mempermainkan otot2 me meknya sehingga aku merasa kon tolku seperti dihisap hisap dengan agak kuat. "Yu.. teruus Yu, enaaakkk.. sekaliiii.. Yu...", kataku sambil menggerakkan kon tolku naik turun secara pelan dan teratur. Ayu secara perlahan juga mulai memutar mutar pinggulnya. Setiap kali kon tol kutekan masuk kedalam me meknya, ayu melenguh "ssshhh.. paah", karena kurasakan kon tolku menyentuh bagian me meknya yang paling dalam. Karena lenguhannya, aku semakin terangsang dan gerakan kon tolku keluar masuk me meknya semakin cepat. Ayu semakin keras berteriak2, serta gerakan pinggulnya semakin cepat juga. Aku semakin mempercepat gerakan kon tolku keluar masuk me meknya. Ayu melepaskan jepitan kakinya di pinggangku dan mengangkatnya lebar2, dan posisi ini mempermudah gerakan kon tolku keluar masuk me meknya dan terasa kon tolku masuk lebih dalam lagi. Tidak lama kemudian kurasakan rasa nikmat yang menggebu2, kupeluk dia semakin kencang dan akhirnya "ayoo..paah...akuu...mauu.. keluaar... paah" "Tungguu.. Yu, kitaa .sama samaa", sahutku sambil mempercepat lagi gerakan kon tolku. "Adduuhh paaah.. Ayu nggaak tahaan paah, ayoo.. se. karaang", sambil melingkarkan kembali kakinya di punggungku kuat2. "Yu, akuu jugaa", dan terasa creet..creet...crrreeettt, pejuku muncrat keluar dari kon tolku dan tumpah didalam me meknya. Aku menekan kuat2 kon tolku ke me meknya. Dengan nafas yang terengah engah dan badan penuh dengan keringat, aku terkapar diatasnya dengan kon tolku masih tetap ada didalam me meknya. Setelah nafasnya agak teratur, kukatakan didekat telinganya "Pah, terima kasih ya. Ayu puas banget barusan," sambil kukecup yelinganya. Aku tidak menjawab atau berkata apapun dan hanya menciumi wajahnya. Setelah diam beberapa lama lalu ayu kuajak membersihkan badan di kamar mandi dan terus tidur sambil berpelukan. Paginya aku terbangun kesiangan. Mungkin karena cape ngen tot aku jadi tidur dengan pulas. Ketika terbangun ayu masih terkapar disebelahku. Aku ke kemar mandi, membasuh muka dan sikat gigi, kemudian dengan bertelanjang bulat aku keluar kamar mandi. Aku mengambil roti yang aku beli sejak pertama kali cek in di hotel dan membuat kopi, memang hotelku ini menyediakan fasilitas berlebih dikamar, walaupun ratenya biasa saja. ada toaster dan coffee maker. Setelah aku selesai menyiapkan sarapan, Ayu kubangunkan. "Dah pagi sayang, makan yuk, kan mesti ngumpulin enersi buat ronde brikutnya". Ayu tersenyum, turun dari ranjang dan masuk kamar mandi. Rupanya dia pipis, cuci muka dan sikat gigi. Akhirnya dia keluar dari kamar mandi tetap bertlanjang bulat. Disuguhi pemandangan merangsang seperti itu, kon tolku mulai mengeras lagi. Ayu duduk disebelahku, "Paah, dah keras lagi tuh, dah gak sabaran nungguin Ayu sarapan ya". Kami sarapan dengan gak banyak berkata2, Ayu menyenderkan tubuh tlanjangnya didadaku sambil mengunyah toast nya. Setelah selesai sarapan, Ayu mulai melakukan aksinya. kon tolku diremasnya perlahan. makin lama makin keras ayu meremas kon tolku. kemudian dikocok2nya sampe kon tolku ngacengnya sudah keras banget. Ayu udah gak sabar pengen merasakan lagi kon tolku keluar masuk me meknya. Aku duduk dan memeluknya serta mencium bibirnya. Ayu langsung memelukku kembali, bibirnya pun menghisap2 bibirku sedang tanganku mulai meremas2 toketnya yang sudah mengeras dan memlintir pentilnya yang juga sudah mengeras. "Kamu sudah napsu lagi ya, pentil kamu sudah keras. me mek kamu pasti udah basah ya Yu", kataku lagi. Ayu kembali menyentuh dan mengelus kon tolku "yyaa.. terus Yu" desisku. aku berbaring diranjang sedang ayu menelungkup diatasku. kon tolku mulai kujilat. kon tolku terus dikocok sambil diremas biji pelernya. "Ayu isep ya kon tol papah" katanya sambil menurunkan kepalanya dan memasukkan kon tolku ke mulutnya. "Ohh.. sshh, nikmat banget Yu" erangku. Ayu menjilati kepala kon tolku, diisep sambil terus dikocok2. Sesekali dimasukan semua kedalam mulutnya sambil dikenyot. "Oohh.. enak banget Yu" teriakku keenakan. Ayu berhenti menghisap kon tolku tapi terus dikocok2."Isep lagi Yu. isep lagi.. enak banget" kataku. Kembali kon tolku dikocok sambil dipelintir pelan. "sshh.. Oohh.. eennaakk bbannggett Yu. enak banget.. terus Yu" desisku. Ayu terus melakukan aktivitas tangannya. "Yu isep lagi donngg.. jangan pake tangan aja.. ayo donk Yu" pintaku. Ayu hanya tersenyum dan mulai menghisap lagi. Kali ini benar benar hot isapannya, kepalanya bergoyang kekiri kanan dan naik turun berkali kali sementara tangannya terus mengocok dan memutar batang kon tolku. "Yu aku mau keluarr.. aku mau keluar nih" kataku. Badanku mulai menegang. Ayu terus menghisap kon tolku sambil terus memutar dan mengocok batang kon tolku yang makin menegang keras. "Terus Yu, isep terus" jeritku. Ayu terus menghisap kon tolku dan akhirnya "ccrreett.. ccrreett.. ccrreett..", pejuku muncrat dimulutnya. kon tolku terus dihisap. Aku ngecret 5 kali didalam mulutnya. Pejuku diludahkan dan Ayu membersihkan mulutnya yang belepotan sisa pejuku. Aku duduk disebelahnya dan mencium pipinya "Makasih ya Yu.. tadi enak banget deh.." kataku sambil mencium pipinya lagi. Ayu mengambil 2 kaleng soft drink dari mini bar dan kami minum bersama. "Kamu hari ini gak kuliah kan Yu". "Enggak pah, papah belon puas ya, Ayu akan ladenin napsu papah sampe papah bener2 puas ma Ayu pah", katanya sambgil tersenyum manis. Aku memeluk pinggangnya serta mencium lehernya. "Sshh" ayu mendesis. tanganku meraba toketnya, diremasnya pelan. Ayu terangsang, yang sudah mulai berkobar sejak dia ngisep kon tolku, "Diremes2 dong.. masa diraba doang sih pah" ayu mulai mengerang. Ayu kutelentangkan, bibirnya kulumat. Ayu balas mencium dengan penuh napsu. kon tolku dielus dan dikocok lagi, dalam waktu singkat sudah ngaceng lagi. Aku terus meremas toketnya dan mulai menjilati lehernya lalu turun dan terus turun mencium belahan dadanya. Aku terus turun menciumi badannya, aku menciumi me meknya dari yang sudah basah karena lendir yang keluar dari me meknya. "aayyoo doonngg paah!" teriakmua. Tapi aku terus menjilati kaki kiri dan pindah ke kaki kanan. Kembali aku mencium bibirnya. Ayu membalas ciumanku dengan penuh napsu. Aku menjilati telinganya. toketnya kembali kuremas2. Tanganku satunya terus menggosok it ilnya. "Pah. Ayu udah ngga tahan nih" desahnya. Aku terus saja meraba, menjilat serta mencium toket serta me meknya. "Papah jahil ya" katanya sambil mencium bibirku dengan hot. kon tolku mulai diremas dan dikocok. "Isep Yu. aku pengen diisep lagi" kataku sambil sedikit menarik kepalanya mendekati kon tolku. Ayu terus mengocok sementara mulut dan lidahnya terus menghisap dan menjilat kon tolku. Aku tidak tahan lagi, segera ayu kutelentangkan, sambil mencium leher dan pundaknya. toketnya kuremas dan tanganku satunya meraba me meknya. "Pah, Ayu udah ngga tahan lagi" desisnya. toketnya langsung kuisep. "iisseepp pentilnya, pah" desahnya. Kemudian tangannya mendorong kepalaku kebawah "Jilat me mekku pah" desahnya keenakkan karena aku sudah menjilati it ilnya dan menumpangkan kaki kirinya kepundakku. Aku terus menjilati me meknya dan memasukan lidahku dalam-dalam. "tteerruuss.. yang dalem pah.. Oohh aayuu uuddaahh mmauu klluuaarr nniihh" jeritnya sambil terus menekan kepalaku. Aku terus menghisap dan menjilati me meknya. "ayu nyampe pah, isep... tteerruuss.. isseepp tterruuss mme mek Ayu" ayu bergetar dan menggelinjang menikmati jilatan-jilatan lidahku di me meknya. Aku menaiki ayu.. tanganku memegang kon tolku dan mengarahkan ke me meknya. Kutekan masuk. "kon tol papah enak banget sih.. Oohh .. en totin ayu pah" jeritnya keenakan. Aku meremas pantatnya dan tanganku yang satu lagi meremas toketnya. Sebentar saja dienjot ayu merasa sudah mau nyampe. "Ayu udah mau nyampe, ;agi pah, yang keras dong ngenjotnya", katanya. Akul mencabut kon tolku, ayu kusuruh nungging dan kon tolku kembali kusodokkan kedalam me meknya dengan keras, langsung ambles semuanya. Nikmat sekali rasanya. Kembali aku mengenjotkan kon tolku dari belakang keluar masuk me meknya dengan keras. Berulang kali aku mengenjot kon tolku sehingga mentok di me meknya. "Yu,. aku mau keluar" jeritku. "Bareng ya pah, Ayu keluar...!" ayu menjerit panjang sementara aku makin memperkeras enjotanku. Akhirnya "Yu aku mau keluar.." jeritku dan pejuku kembali muncrat, kali ini membanjiri me meknya. Ayu telungkup dan aku menindihku. Lemes juga ngen tot pagi2 begini. "Nikmat sekali pah". "Yu, mandi yuk", kataku sambil bangun dari ranjang. Ayupun ikut bangun dan kita menuju ke kamar mandi. Dibawah shower kita saling berpelukan, saling menyabuni. Toket dan kon tol menjadi sasaran, mulanya dielus, akhirnya diremes2. kon tolku keras lagi karena terus saja diremas dan dikocok. Aku duduk diatas toilet, kon tolku sudah tegak mengacung keras. Ayu duduk membelakanginya, kakinya dikangkangkan dan mengarahkan kon tolku ke me meknya. Terasa sekali, perlahan kon tolku mulai lagi menyesaki me meknya. Aku menyodokkan kon tolku dari bawah keluar masuk me meknya. "pah, enjot yang cepet pah", rintihnya saking nikmatnya. Pinggulnya bergoyang dengan liar mengiringi keluar masuknya kon tolku di me meknya. Aku meremas2 toketnya sambil menarik tubuhnya kebelakang. aku mencium bibirnya dan ayu membalas ciumanku. Cukup lama aku menyodok me meknya pada posisi itu sampai akhirnya dengan sodokan yang lebih cepat dan keras aku kembali ngecret di me meknya. Ayupun nyampe bersamaan dengan muncratnya pejuku. "Sst.. pah" jeritnya dan aku memeluk ayu dengan erat. Hingga beberapa saat aku masih memeluknya, ayu menikmati sensasi itu dengan berciuman lembut. "Trim's ya pah, papah sudah membawa Ayu ke surga kenikmatan, luar biasa deh. Kapan2 Ayu dien tot lagi ya pah", katanya. "Tentu saja Yu, aku juga merasa nikmat sekali ngen totin kamu. me mek kamu jauh lebih nikmat dari me meknya abg laen, mana empotannya hebat lagi", kataku memujinya.

0 komentar:

Posting Komentar