Lina, yah itulah nama dari adik dari kekasihku Ani. Dia masih SMU kelas tiga. Parasnya cantik, bahkan lebih cantik daripada kakaknya. Tubuh setinggi 163 senti dengan kulit putih bersih dan wajah kemerahan membuatnya seperti keturunan Indo. Cantik dan aku yakin dia punya banyak penggemar. Sifatnya yang manja terutama padaku seringkali membuat diriku gemas dibuatnya, dan tentu saja terbersit sifat nakal di pikiranku kepadanya. Saat pacarku sedang mengerjakan skripsinya dan melakukan penelitian di luar kota, Lina datang ke kost ku dan meminta ku untuk menemaninya ketempat temannya di luar kota. Setelah pulang entah ini keberuntungan atau kesialan, bus yang kami tumpangi mogok dan akhirnya kami harus cari penginapan karena tidak ada angkutan yang lewat semalam itu. Pergilah kami kesebuah hotel melati terdekat dan berhubung kamar tinggal satu yang kosong, terpaksa kami menginap sekamar. Selang beberapa menit dia mandi. Aku hanya bisa menebak-nebak seperti apa tubuhnya waktu mandi. Dan lagi entah keberuntungan atau kesialan, pintu kamar mandi ternyata kuncinya rusak sehingga walapun terkunci masih dapat dibuka dari luar. Singkat kata aku melihat pemandangan yang nan indah itu. Aku segera mencopot seluruh pakaianku dan hanya bersarung handuk. Aku masuk kekamar mandi. Sontak Lina terkejut,�Mas, aku lagi mandi nich��.Ahhh�serunya setengah teriak dan kulihat perasaan malu dan risih terbersit di wajahnya. Tapi aku tak berkata apa-apa lagi dan segera kucium bibir mungilnya dengan lembut. Siapa sangka dia tidak mengelak bahkan setelah beberapa pagutan dia nampak menikmatinya dan membalas pagutanku. Kutanggalkan handukku dan segera tanganku bergerilya kearah bukit kembarnya. Sementara dia setengah terkejut melihat senjataku sudah tegak mengacung siap tempur. Tanpa babibu lagi segera ku bopong dia ketempat tidur tanpa mengeringkan badan dulu. �Basah, basah deh�.daripada ntar dia kagak mau lagi.�pikirku. Foreplay tadi segera kulanjutkan di ranjang. Kuciumi seluruh bagian tubuhnya tanpa sisa termasuk vaginanya yang sudah mulai ditumbuhi bulu-bulu halus itu. Benar-benar aku ketiban durian runtuh, bagaimana tidak idola SMU telah terkapar tak berdaya di tanganku. �Mas,�jangan nanti mbak Ani tahu bisa gawat, dia bisa marah.�rintihnya tapi tak kugubris. �Santai saja, toh dia mau tahu darimana coba? Asal kita diam semua selesai.� Dan benar saja setelah itu aku langsung memenangkan pertarungan ranjang ini. Lina tak lagi melawan bahkan terlihat pasrah. Kulihat airmatanya sempat turun ketika aku membimbing penisku kebibir vaginanya yang sudah basah air dan ludahku itu. Dengan sedikit dorongan aku sudah dapat menembus bibir dalamnya. �Ahhh�.stop mas!!! Sakit�!� serunya tapi sekali lagi aku menggeleng dan semakin kuperbesar tekanan dorong penisku. �Achhhhh��..Erghh�.ahhhhhhhhhhhhhhhhh!!!!� akhirnya berhasil juga aku menembus selaput daranya dan mulai kugerakkan batang kejantananku maju mundur sehingga nampak kenikmatan terbersit diwajah Lina sekalipun disitu juga tersirat rasa sakit. �Enak..khan?�kataku kepadanya. Dia tak menjawab dan memalingkan muka karena malu. Melihat tingkahnya yang malu-malu itu membuatku semakin beringas dan menggenjotnya semakin cepat. Lina sempat mengeluarkan rintihan-rintihan pertanda sakit namun hanya sebentar, setelah itu rintihan rasa nikmatlah yang berkuasa. �Erhhh�.ahhh�..ahhh��ah��.ohhh���ahhhhh�..�desahny a seiring semakin cepatnya aku menyodok vaginanya. �Mas�..ja�..jangan�bilang��erhhh�mbak Ani��ohhhh�ahhh..�katanya terputus-putus. Aku hanya tersenyum dan dalam hatiku, aku bersorak sorai karena akhirnya baik kakak maupun adik berhasil aku gagahi semuanya. Tak sampai 15 menit kemudian aku merasakan lahar kenikmatanku akan segera meletus. Mungkin karena aku sudah lama menahan nafsuku kepada gadis ini dan lagi dia juga cukup cantik, sangat cantik malah jika dibandingkan dengan kakaknya. �Lin, aku keluar nich.�seruku sambil mencabut penisku dan aku kocokkan di atas payudaranya yang putih itu dan akhirnya tumpahlah semua spermaku diatas dadanya. Payudara putih berputing pink itu akhirnya tertutup dengan cairan putih kental. �Ohhhh�..nikmat sekali Lin, memekmu lebih sempit dari Ani. Lebih puas..�ungkapku tapi tak dijawab olehnya karena dia hanya terdiam sambil berlinang air mata. Aku sadar sebenarnya tadi saat dia memenuhi nafsuku dia tidak sedang sadar karena terdorong libido saja, karena cumbuanku. Tapi semua sudah terjadi dan aku yakin nantipun dia juga akan ******* dengan orang lain, sehingga sekarang atau nantipun tak ada bedanya. Seminggu sudah lamanya sejak aku dan Lina bercinta habis-habisan. Di suatu sore, Lina datang ke kostku dengan membawa bungkusan sesuatu. Ternyata itu adalah beberapa buku novel yang pernah dia pinjam dariku dan karena sudah selesai dibaca semua maka dia berniat mengembalikannya. Raut mukanya menampakkan rasa malu saat matanya bentrok dengan mataku. Setelah berbasa-basi beberapa menit aku mulai sadar kalau dia ternyata sekarang sudah menginginkan hal itu lagi. Hal yang pernah kami lakukan di sebuah kamar hotel melati dulu. Sekalipun dia tidak secara blak-blakan menceritakannya tetapi dari sorot matanya aku paham betul keinginannya. Tak perlu menunggu aba-aba lagi aku segera mendekapnya. �Mas Adi��ucapnya pelan. Ucapan pelannya itu sangat seksi bagiku dan membuatku semakin horny dibuatnya. Langsung kukecup bibirnya yang mungil itu. �Lin, kamu mau lakuin itu lagi? Aku janji akan buat kamu senang dech.�kataku kepadanya. Dia tidak menjawab hanya bergumam sendiri. Sambil mencumbu bibir dan lehernya, aku melucuti seluruh pakaiannya dan juga pakaianku sendiri hingga kami berdua tinggal menggunakan celana dalam. Kuremas buah dadanya dengan lembut dan kupilin-pilin puting payudaranya yang berwana pink itu sehingga mengeras. �Achhh�mas��.ohhh�..ahhhh��desahnya pelan. Desahan itu bagaikan bahan bakar bagi nafsuku yang semakin berkobar. Segera kukulum puting susu nya dan akhirnya tanganku juga melucuti cd nya dan juga cd ku. �Lin�..kamu seksi sekali. Aku jadi bayangin kalau kamu dan kakakmu bersama ngelayanin aku�heheheh.�kataku. Lagi-lagi dia tidak menjawab. �Ohhhh�..�rintihnya makin keras saja saat aku mulai memainkan lidahku dalam liang vaginanya. Tak perlu berlama-lama akhirnya dia mencapai orgasme pertamanya. Dengan pelan tapi pasti aku mulai membimbing batang kemaluanku kearah bibir liang senggama milik Lina. Dengan bertahap aku mulai melakukan penetrasi kearah vaginanya sesekali diiringi dengan desahan yang keluar dari mulut Lina. �Ehmm��erghhhh�..ohhh��..achhhhh�����..ohhhhh��.ah hhh..�desahnya mewarnai penetrasiku. Blessshh�akhirnya masuk seluruh penisku kedalam vaginanya. Sambil terus mencium bibirnya dan kedua tanganku memainkan payudaranya, kugenjot batang kemaluanku pelan-pelan dan semakin lama semakin cepat. Entah sensasi apa saja yang keluar dari tubuh gadis berusia 18 tahun ini. Benar-benar membuatku lupa diri dengan kemolekan tubuhnya. Aku yakin di kelasnya atau di sekolahnya, banyak laki-laki yang membayangkan bisa menikmati kemolekan tubuh dara cantik ini tapi yah mereka cuman dapat berharap dan membayangkan sementara aku malah mendapatkannya. Sesekali Lina menggeleng-gelengkan kepalanya pertanda dia sedang menikmati dan lupa diri. Selama limabelas menit aku mengerjai adik kekasihku itu dengan menindihnya dari atas. Setelah puas dengan gaya itu, aku segera membalik tubuhnya hingga tengkurap dan kubuat posisinya jadi merangkak. Dengan cepat aku sodok kemaluannya dari belakang dengan doggy style. �Achhh�mas�..�rintihnya, mungkin dia belum terbiasa dengan penis apalagi sebesar dan sepanjang punyaku, vaginanya belum dapat menerima. �Ehhh�.enak yah Lin di*****in ma mas Adi? Kamu belum pernah ******* sama cowok lain khan?�kataku setengah berbisik ditelinganya. Sambil mendesah dan setengah menengadah dia membalas,� Blum mas, tapi �.aku bener-bener pengin bercinta sama mas��akunya lirih. Ternyata sebenarnya selama ini dia juga menaruh rasa suka terhadapku. Dengan semakin cepat aku mengerjai dara cantik ini, payudaranya semakin berguncang hebat. Buah dada berukuran 34A itu semakin lama semakin besar saja atau hanya feeling ku aja. Berbagai gaya aku lakoni sore itu mulai dari man on top, women on top, doggy style, mercenary sampai gaya mercenary menyamping semuanya aku praktekkan dengan Lina. Tak kurang dari 3 kali dia mengalami orgasme hebat sebelum akhirnya aku mencabut batang kejantananku dari memeknya dan segera kukocokkan ke atas wajahnya dan keluarlah seluruh spermaku. Cairan putih kental itu menyembur kemana-mana bahkan membasahi rambutnya dan lehernya. �Kamu puas Lin?�tanyaku padanya. �Puas mas, mas sendiri gimana?�baliknya. Aku hanya mengangguk dan mencium bibirnya. Mengejutkanku ketika dia beranjak membersihkan muka dan rambutnya dengan tissue kemudian dengan cepat dia memegang kemaluanku yang mulai mengecil. �Ini yah yang membuat Lina nggak perawan lagi��hihhhh.�katanya sambil mengocok dengan cepat penisku begitu menegang lagi dia berhenti. �Ihhh�..masih bisa berdiri��candanya dan diluar dugaan dia membuka mulutnya dan melakukan oral seks dengan batang kejantananku. Walaupun belum mahir tapi benar-benar sensasi luar biasa. Terus terang aku tidak dapat menyembunyikan kepuasan dalam diriku begitu melihat penisku sekarang tenggelam dalam permainan mulut seorang anak SMU nan cantik. Dan benar saja, tidak butuh waktu lama sebelum ejakulasi keduaku terjadi. Aku menumpahkan semua sisa spermaku ke dalam mulut dara ini. Sore itu benar-benar salah satu sore terindah dalam hidupku.







0 komentar:
Posting Komentar